Tokoh Antar Negara Jadi Pembincang Dalam Seminar Internasional diĀ  Abdurrab

Sabtu, 03 September 2022

Suasana Seminar Internasional di Kampus 2 Unirab Jalan Bakti, Pekanbaru, Sabtu (3/8/2022). FOTO SUNTING

PEKANBARU (Sunting.co.id) - Riau Abdurrab Malay Heritage Institute mengadakan seminar internasional, Sabtu (3/9) di Riau Abdurrab Malay Heritage Rumah Adat Raja Ahmad Engku Haji Tua bin Raja Haji Fiilsabilillah di lingkungan Kampus-2 Unirab, Jalan Bakti, Pekanbaru.

Seminar internasional ini mengusung tema Alam Melayu: Sejarah, Warisan dan Perjuangan. Menghadirkan empat narasumber, yakni, Rida K Liamsi (Budayawan, Saatrawan Riau), Dr Syamsuddin Aif MA (Peneliti Insists & Dosen Pasca Sarjana Iniversitas Darissalam Gontor), M Syukri Rosli M Phil (Akademisi Jawi Malaysia) dan Mahroso Doloh (Budayawam Thailand).

Seminar yang dipandu Khairul Ashdiq LC M.HSc (Ph.D Cand) dari Universitas Abdurrab ini dihadiri segenap budayawan, sejarawan, sastrawan dan ratusan civitas akademika Abdurrab.

Seminar dibuka oleh Pembina Yayasan Abdurrab Dr. dr. Susiana Tabrani menceritakan pemikiran dan gagasannya, khususnya tentang Yayasan Abdurrab yang konsisten pada Melayu sehingga seminar internasional ini dibuat.

"Kami sangat mencintai Melayu yang tidak bisa lepas dari Islam. Maka banyak hal, terobosan yang coba kami buat sebagai upaya menerjemahkan pemikiran-pemikiran ayahnda kami, Tabrni Rab yang 19 hari lalu telah mendahului kami, kita semua. Maka kecintaan itu juga kami wujudkan dalam terus menggali Melayu, salah satunya dengan seminar ini," kata Susi.

Pada keaempatan itu, masing-masing narasumber membahas hal yang berbeda, tapi kuncinya tetap satu, yaitu, Melayu. Rida membincamgkan tentang Melayu, identitas dan segala.perjuangannya, Mahroso Doloh membincangkan Pattani dan perjuangan Melayu di sana,  M Syukri Rosli tentang Bahasa Jawi, dan Syamsudin Arif berbincang tentang Islam secara luas.

"Untuk menguatkan Melayu, harus dibuat pancang-pancang. Dan apa yang dilakukan Yayasan Abdurrab saat ini adalah salah satu pancang itu," kata Rida K Liamsi.(*)